Jakarta – Pemerintah Malaysia memutuskan untuk terus menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah uji klinis menunjukkan manfaat vaksin jauh lebih besar daripada efek negatifnya.
Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan keputusan itu diambil melalui pertemuan Komite Khusus Jaminan Akses Vaksin Covid-19 (JKJAV). Adham mengatakan pihaknya menyadari adanya efek dan faktor penyebab penggumpalan darah (trombosis) serta efek samping vaksin.
“Kami perhatikan unsur-unsur yang disajikan yaitu (efek samping yang buruk) dan faktor-faktor penyebab thrombosis,” kata Adham dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Selasa (6/4).
Adham mengatakan Malaysia juga sudah melakukan kesepakatan pengadaan vaksin AstraZeneca dari pabrik di Thailand dan fasilitas COVAX di Korea Selatan. Sebelumnya, media memberitakan kasus efek samping terkait vaksin AstraZeneca, termasuk kasus kematian di beberapa negara.
Inggris telah mengidentifikasi 30 kasus pembekuan darah setelah melakukan suntik vaksin AstraZaneca. Malaysia akan menerima 600.000 dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Juni.
Malaysia, yang memulai program vaksinasi Covid-19 nasional bulan lalu, telah mendapatkan total 12,8 juta dosis dari AstraZeneca, setengahnya akan datang melalui fasilitas global COVAX.
Total 1.300 Orang Meninggal akibat Covid-19
Hingga Selasa (6/4), Malaysia mencatat total kasus kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi sebanyak 1.300 orang. Jumlah ini berasal dari tambahan 5 kasus kematian. Malaysia juga mencatat tambahan kasus harian sebanyak 1.300, sehingga total infeksi di negara itu menjadi 353.329.
Selain itu, Malaysia melaporkan sebanyak 1.412 pasien sembuh dalam 24 jam, sehingga jumlah kepulihan Covid-19 di negara itu sejak pandemi menjadi 337.668.
Otoritas kesehatan Malaysia mencatat sebanyak 287.737 orang telah menjalani dua dosis suntikan vaksin hingga Senin malam.
Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan sebanyak 514.036 orang telah menerima dosis pertama, sehingga jumlah total dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19 di negaranya menjadi 801.773. Selangor tetap menjadi negara bagian tertinggi yang menerima dosis pertama yakni sebanyak 71.405 orang, diikuti oleh Serawak (53.598) dan Perak (50.378). (Aza/AA)