Jakarta: Hasil uji klinis Inggris terhadap vaksin Covid-19 buatan Novavax mengeluarkan hasil memuaskan setelah hasil uji klinisnya menyatakan hampir 90 persen efektif mengatasi virus mematikan ini.
Reuters melaporkan pada Jumat (12/3/2021), bahwa tidak ada kasus penyakit parah atau efek kematian di antara para relawan yang telah disuntikkan vaksin. Bahkan lebih dari 15 ribu orang berusia 18 hingga 84 tahun menjadi relawan dalam uji coba klinis di Inggris.
Pada Januari lalu, Novavax telah mengirim data efikasinya ke Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) Inggris. Hasil analisis akhir uji coba klinis di Inggris sebagian besar sejalan dengan data sementara yang dirilis pada Januari lalu.
Sementara itu, dalam uji coba skala yang lebih kecil di Afrika Selatan, efikasi vaksin Novavax hanya sekitar 55 persen. Tetapi angka tersebut masih memenuhi syarat WHO untuk mencegah penyebaran penyakit dan kematian.
Efektivitas Novavax dalam uji coba di Afrika Selatan menurun sekitar 49 persen ketika hasil analisis menyertakan data dari relawan yang terpapar Covid-19 dan dinyatakan positif HIV.
Maka dari itu, Novavax akan kembali menggunakan data efikasi ini untuk mengajukan otorisasi izin penggunaan darurat di berbagai negara. Namun tidak jelas kapan pengajuan otorisasi diajukan di AS yang saat ini masih dalam tahap uji coba.
CEO Novavax Stanley Erck kepada Reuters, mengatakan pihaknya menargetkan bisa memproduksi puluhan juta dosis vaksin yang siap dikirim ke AS ketika izin otorisasi telah keluar. Novavax berencana untuk memproduksi vaksin di delapan lokasi manufakturnya, termasuk Serum Institute of India.
Indonesia menjadi salah satu negara yang telah menandatangani perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin Novavax. Penandatanganan dilakukan antara Novavax dengan Indofarma yang disaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.