Tekan Inflasi di Bawah 5 Persen, Pemerintah Susun Strategi

Jakarta – Sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo untuk menekan inflasi hingga di bawah 5 persen, pemerintah akan melakukan pencegahan kenaikan inflasi dengan memantau setiap unsur yang berkontribusi terhadap inflasi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang penting dalam komposisi inflasi.

“Satu adalah yang dari bahan-bahan makanan. Kedua dari harga yang diatur pemerintah. Ketiga adalah dari core inflation atau inflasi inti,” kata Sri Mulyani kepada wartawan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 14 September 2022.

Dari ketiga komponen tersebut, pihaknya menyatakan bahwa Bank Indonesia (BI) lebih berfokus kepada core inflation yang disebabkan karena permintaan lebih cepat dari produksi atau supply.

“Karena kalau inflasi yang berasal dari supply demand equilibrium itu lari lebih cepat, maka kemudian BI bereaksi dengan menggunakan kebijakan moneter mereka, seperti suku bunga dan juga menggunakan makroprudensial,” paparnya.

Sedangkan inflasi yang berasal dari makanan, kontribusinya akan meningkat karena penyesuaian dengan naiknya harga Pertalite dan Solar. Sehingga makanan berkontribusi paling besar dalam inflasi.

“Makanan itu sempat pada bulan Agustus mencapai 11 persen, turun sedikit ke 8,6 persen pada bulan september, makanya terjadi beberapa deflasi,” terangnya.

Oleh sebab itu, lanjut Sri Mulyani, apabila tim pengendali inflasi nasional dan daerah dapat menjaga harga makanan, khususnya yang diproduksi dalam negeri, maka kontribusi makanan dalam inflasi akan menjadi rendah.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews