Ramai Mendukung, Ramai Menyerang, Ridwan Kamil : Lebih Baik Gerakan CFW Muncul Secara Organik

Jakarta – Polemik keberadaan citayam fashion week kini mengundang banyak yang berkomentar. salah satunya ridwan kamil yang juga seorang gubernur jawa barat,

Ia pun menasehati Baim dan paula untuk mencabut hak paten citayam fashion week, namun ada warganet yang menyerang tulisan nasehat ridwan kamil ini.

Si pengguna bernama @narineka94 membalas unggahan akun Instagram Ridwan Kamil @ridwankamil yang menasihati Baim Wong dan Paula Verhoeven secara terbuka.

Ridwan Kamil menanggapi tulisan diduga dari pendukung Baim Wong yang bernada kecaman soal permintaan mencabut pendaftaran merek Citayam Fashion Week itu dengan santai. pendapat sang pengguna itu disematkan (pinned) oleh Ridwan Kamil di kolom komentar.

“Kenapa semua harus (disampaikan) di media? Mbok JAPRI, ‘kan bisa. Jangan membuat wadah untuk menghujat orang. Okelah kalau Kak Baim salah diingatkan, tapi jangan gembor-gembor beginilah. Orang berpendidikan, ‘kan?” ucap pengguna @narineka94 dikutip Senin (25/7/2022) malam.

Ridwan Kamil membalas komentar itu dengan bijak. Dia beralasan menasihati Baim Wong di depan publik karena buat sang artis juga di tengah khalayak ramai.

“Tindakannya di ranah publik. Nasihat saya juga sopan. Dibaca publik agar jadi pelajaran untuk yang lainnya, yang mungkin akan melakukan di masa depan,” balas Ridwan Kamil.

Tak ayal, kolom komentar penuh dengan tanggapan warganet lain yang mengejek balik ucapan si pengguna.

Sedangkan tangkapan layar pendapat warganet ini beserta balasan kalem Ridwan Kamil beredar luas di Twitter, sejak Senin petang.

Seorang pengguna Twitter menyebut kelakuan penggemar Baim Paula, nama kanal YouTube Baim Wong dan Paula Verhoeven menyeramkan.

Dia menyoroti perkataan Instagram ‘orang berpendidikan, ‘kan?’ oleh sang pengguna terhadap Ridwan Kamil.

Bahkan makin mengejek si pengguna yang dianggap terlalu memuja Baim Wong.

Sebelumnya, Ridwan Kamil menyayangkan langkah Baim Wong dan sang istri, Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) guna mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Dengan tegas, Ridwan Kamil meminta Baim Wong mencabut pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Pernyataan Ridwan Kamil ini menanggapi penjelasan Baim Wong yang beralasan pendaftaran ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) justru melindungi Citayam Fashion Week.

Menurut Ridwan Kamil melalui akun Instagram-nya, Senin (25/7/2022), lebih baik gerakan CFW yang muncul secara organik tetap tumbuh alami tanpa ada campur-tangan orang luar.

Sebab, kata dia, sekali gerakan organik ini diresmikan dan diberi pernak-pernik mewah oleh orang luar, maksudnya akan menghilang dan gerakan akan mati muda.

“Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan. Bukan di Sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional,” tulisnya lagi.

“Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture (bahasa Perancis: adibusana),” lanjutnya merujuk pada kalimat yang sering diucapkan Jeje dan belum ada arti di KBBI.

Fenomena Citayam Fashion Week ini, disebutkan Ridwan Kamil, yang menyembulkan nama-nama semisal Roy, Bonge, Jeje, dan Kurma oleh sebab kehadiran anak-anak muda SCBD yang memerlukan ruang ekspresi.

“Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu2 di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur,” lanjutnya.

Selain itu, Ridwan Kamil menuturkan harusnya komunitas remaja SCBD itulah yang menyelenggarakan dengan lebih baik, bukan orang luar.

“Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka, bukan Anda,” sebutnya.

Penutup, dia menyarankan Baim Wong dan Paula Verhoeven untuk mencabut pendaftaran HAKI

“Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya,” nasihatnya mengakhiri.

Sebelumnya, polemik ini muncul saat beredar kabar ada dua orang yang mendaftarkan Citayem Fashion Week sebagai Hak Kekayaan Intelektual ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham, Minggu (24/7/2022).

Fenomena Citayam Fashion Week ini, disebutkan Ridwan Kamil, yang menyembulkan nama-nama semisal Roy, Bonge, Jeje, dan Kurma oleh sebab kehadiran anak-anak muda SCBD yang memerlukan ruang ekspresi.

“Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu2 di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur,” lanjutnya.

Selain itu, Ridwan Kamil menuturkan harusnya komunitas remaja SCBD itulah yang menyelenggarakan dengan lebih baik, bukan orang luar.

“Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka, bukan Anda,” sebutnya.

Penutup, dia menyarankan Baim Wong dan Paula Verhoeven untuk mencabut pendaftaran HAKI

“Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya,” nasihatnya mengakhiri.

Sebelumnya, polemik ini muncul saat beredar kabar ada dua orang yang mendaftarkan Citayem Fashion Week sebagai Hak Kekayaan Intelektual ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham, Minggu (24/7/2022).

Gara-gara itu, ramai warganet menyindir tindakan Baim Wong sebagai figur publik.

Kolom komentar Instagram Baim Wong dibanjiri dengan kalimat ‘Created by the Poor, Stolen by the Rich’ (Diciptakan oleh orang miskin, dicuri oleh orang kaya).

Dikutip dari Vice Indonesia, kalimat itu dibentangkan suporter Curva Nord Club Africain, pada sebuah laga persahabatan kontra Paris Saint-Germain pada 4 Januari 2017.

Mulanya, kalimat ini bentuk sindiran suporter klub asal Tunisia itu kepada orang-orang kaya yang berusaha merebut urusan dasar sepak bola.

Sebab sepak bola yang mestinya jadi hiburan masyarakat kelas bawah, direbut, diprivatisasi, dan dijadikan mesin pengeruk uang oleh orang-orang kaya.

Kini, kalimat yang identik dengan sepak bola ini menyebar ke khalayak ramai sebagai bentuk sentilan orang kaya yang merebut karya kreratif orang miskin.(tribunnews.palembang)

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews