Jakarta: Aksi protes mewarnai pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 yang dilakukan Norwegia dan Jerman. Mereka memprotes tuan rumah Qatar atas dugaan pelanggaran hak asai manusia di Qatar terhadap para pekerja migran.
“Pada bulan Februari ada lebih dari 6.500 pekerja imigran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh dan Sri Lanka telah meninggal sejak Qatar memenangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada tahun 2010,” seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (30/3/21).
“Telah ditemukan bahwa panasnya musim panas Qatar dan kondisi kerja yang intens kemungkinan besar telah memainkan peran penting dalam kematian,” tambahnya.
Untuk memenuhi kebutuhan infrastuktur sebagai penunjang terlaksananya Piala Dunia 2022 di Qatar, negara itu dilaporkan telah mendatangkan pekerja dari berbagai negara untuk membangun stadion dan bangunan lainnya.
Banyak pekerja yang meninggal dunia akibat bekerja terlalu keras untuk memenuhui target pembangunan sebelum gelaran Piala Dunia 2022 dimulai.
Norwegia memulai protes terhadap pertandingan mereka melawan Gibraltar pada 24 Maret, mengenakan baju untuk pemanasan yang bertuliskan: “Hak Asasi Manusia di dalam dan di luar lapangan” sebelum mereka menghadapi Gibraltar dan Turki di kualifikasi Piala Dunia.
Selain itu, Jerman juga mengenakan kaus bertuliskan “Human Rights” sebelum bentrok dengan Islandia.