Kelapa Sawit , Petani Sawit Keluhkan Anjloknya Harga

Jakarta: Ketua Asosiasi Petani kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Indragiri Hilir, Mulono Afriyanto mengeluhkan anjloknya harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di daerahnya.

“Harganya bukan lagi anjlok tetapi terjun bebas. Kalau diibaratkan dari lantai 9 turun ke lantai 1,” kata Mulono mencontohkan anjolknya harga kelapa sawit dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Kamis (23/6/2022).

Saat ini, kata dia, harga TBS kelapa sawit di tingkat petani Rp500 dari sebelumnya Rp3.000.

“Itu sebelum pelarangan ekspor. Setelah dicabut pelarangannya itu di harga Rp2.000 sekarang di harga Rp500,” ujarnya.

Menurutnya, turunnya harga kelapa sawit hingga Rp500 adalah sesuatu yang tidak wajar. Alasannya, untuk menghasilkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit membutuhkan pupuk.

“Harga pupuknya mahal. Kalau kita wajar, ya enggak wajar, apalagi kebutuhan bahan pokok sehari-hari juga semakin melambung,” ungkapnya.

Ia meminta harga TBS kelapa sawit dikembalikan seperti sebelum pelarangan ekspor di tingkat harga Rp3.000.

“Sekarang untuk biaya panen enggak masuk, makin rugi kita,” tegasnya.

Tak hanya harga TBS kelapa sawit yang turun, menurut Mulono, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga turun.

Dalam satu minggu terakhir, harga crude palm oil (CPO) secara global di CIFF Rotterdam terpantau turun dari US$1.560 per ton (14/6/2022) menjadi US$1.440 per ton pada 21 Juni 2022.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *