Perubahan Iklim Ancam Ketahanan-Kedaulatan Pangan

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar rakornas di Jakarta, sejak akhir pekan kemarin. Senin (8/8/2022) berlangsung segmen mengenai kebijakan nasional.

Dalam acara yang digelar secara daring ini, Kepala BMKG Profesor Dwikorita Karnawati, Ph.d, berbicara mengenai tren iklim global dan nasional. Termasuk dampak dari perubahan iklim terhadap ketahanan pangan.

Hal itu sesuai dengan tema rakornas yang diselenggarakan. Temanya adalah “Peran Info BMKG dalam Mendukung Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional”.

“Perubahan iklim telah ada di titik kritis dan itu menjadi tantangan besar bagi Indonesia,” kata Profesor Dwikorita. “Dampak itu nyata dan serius.”

Profesor Dwikorita menyebutkan dampak itu terlihat dari laju kenaikan suhu dalam 42 tahun terakhir. Angkanya mencapai rata-rata 0,02 derajat Celsius hingga 0,443 derajat Celcius per dekade di wilayah Indonesia.

Fenomena itu memicu meningkatnya frekuensi, intensitas, dan durasi cuaca ekstrem. Itulah sebabnya kejadian bencana hidrometeorologi, misalnya banjir, longsor, badai, puting beliung, dan kekerangan.

“Perubahan iklim itu tentu mengancam ketahanan pangan di Indonesia. Ujungnya adalah kedaulatan pangan yang terganggu,” kata Profesor Dwikorita.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews