Penumpang KRL: Lelah dengan Negara Konoha, Dapat kabar Subsidi akan Dikurang

Jakarta – Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang hendak mengubah skema subsisi KRL Commuter Line menghebohkan media sosial (medsos). Skema subsidi yang diberlakukan tidak lagi dipukul rata alias semuap penumpang data, melainkan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada 2025.

Menganggapi kebijakan tersebut, sebagai pengguna KRL Fuji (35 tahun) warga Tangerang, Banten, merasa lelah dengan aturan yang tak masuk akal tersebut. Sebagai bagian dari masyarakat kelas menengah, Fuji merasa sangat diperas secara finansial oleh pemerintah.

“Lelah dengan negara Konoha ini. Yang capek kerja kita, yang makin kaya penguasa,” ungkap Fuji yang setiap hari bekerja di kawasan Jakarta Selatan tersebut kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Hal senada diungkapkan warga Bekasi, Yolanda (32). Menurut dia, kebijakan yang akan diterapkan Kemenhub pada tahun depan, malah tidak tepat sasaran. Pasalnya, ada permasalahan yang lebih pelik dan harus segera diselesaikan

“Masalah pelik KRL itu tuh ada di kurangnya unit kereta dan jalur rel yang tidak ditambah dari zaman Belanda. Tapi, dua itu memang hal yang paling sulit dilakukan dan yang gampang tuh memang buat kebijakan tidak bener seperti ini,” tutur Yolanda.

Sementara warga Jakarta Barat, Aisha (36) menuding para pembuat kebijakan skema subsidi menggunakan NIK bukanlah pengguna transportasi umum. Besar kemungkinan para pemangku kebijakan tersrbut baru merasakan moda transportasi umum hanya pada saat seremoni peresmian.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *