perekonomian global penuh ketidakpastian, Lembaga Moneter Internasional (IMF) justru memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen pada tahun depan. Faktor ini yang kemudian membuat Presiden Joko Widodo merasa percaya diri untuk mengajak investor asing menanamkan modalnya di Indonesia.
Berinvestasi di Indonesia adalah pilihan yang tepat dan menjanjikan, sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi dalam Forum APEC CEO Summit di San Fransisco Amerika Serikat, Kamis lalu. Ini barangkali ajakan yang tepat, sebab forum tersebut merupakan tempat berkumpulnya pebisnis internasional.
Peluang investasi di Indonesia sebenarnya cukup terbuka luas dan bisa menjadi sektor prioritas pilihan para investor. Sebut misalnya sektor energi baru terbarukan (EBT), dan pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara.
Perlu dicatat bahwa faktor lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan para investor di antaranya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Tidak kalah menarik adalah adanya bonus demografi yang nanti bisa menjadi pasar potensial.
Namun demikian, tidak bisa dimungkiri bahwa banyak investor yang saat ini masih dalam posisi ’wait and see’ di tengah situasi politik menjelang Pemilu 2024. Seperti halnya pengalaman sebelumnya, di saat menjelang pemilu itu para investor cenderung memilih menunggu hasil pemilu dan kebijakan-kebijakan baru, khususnya dari aspek iklim investasi.
Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah Pemerintah Indonesia telah menjamin stabilitas kondisi politik di tengah tahun politik. Harapannya, meski terjadi pergantian kepemimpinan, tidak ada perubahan signifikan terhadap kebijakan dasar investasi, termasuk insentif fiskal kepada dunia usaha.
Penyusun: Ellyani Ratnaningsih, Bambang Dwiana