Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengklaim angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun sebelumnya mencapai 1,6 persen dan saat ini menjadi 0,75 persen.
“Angka kemiskinan ekstrem Kota Tangerang pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Arief R Wismansyah, Wali Kota Tangerang kepada RRI.co.id, Senin (6/2/2023).
Ia mengatakan, berbagai langkah sebenarnya telah dilakukan Pemkot Tangerang untuk terus menekan angka kemiskinan tersebut.
Salah satunya, kata Arief, memasukkan program penurunan angka kemiskinan ekstrem ke dalam isu strategis 2024-2026 dan mengusulkan penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT).
Bahkan, lanjutnya, untuk penanganan kemiskinan Pemkot Tangerang telah melaporkan kepada Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.
“Kami juga usul agar pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran daerah yang bersumber dari BTT. Khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu,” ucapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Decky Priambodo merinci, penilaian kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang, dilihat dari konsumsi, yaitu di bawah Rp 322.170 per bulan.
“Menurut data BPS, prnurunan angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan hingga 0,86 persen,” tutur Decky.
Dalam menangani kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang. Makanya, Pemerintah Kota Tangerang juga terus memberikan bantuan melalui program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Seperti pemberian harga pangan murah, salah satunya melalui mobil Si Jampang, bantuan bedah rumah tidak layak huni, biaya pendidikan gratis melalui Dana BOS, BLT serta bantuan kesehatan melalui BPJS.