CEO Maskapai AirAsia, Tony Fernandes mengungkapkan, pemicu mahalnya tiket pesawat di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, karena tingginya harga avtur, serta pajak yang besar.
“Harga bahan bakar di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sekitar 28 persen,” kaga Tony kepada wartawan, Minggu, 8 September 2024.
Menurut Tony, tingginya harga avtur ini dipengaruhi oleh kurangnya kompetisi penyedia avtur. Hal ini berdampak langsung pada biaya operasional maskapai penerbangan.
Dampak berikutnya adalah harga tiket pesawat domestik di Indonesia yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini.
Selain itu, Tony juga menyoroti pajak pertambahan nilai (PPN) yang dikenakan dua kali untuk bahan bakar penerbangan domestik, yaitu sebesar 11 persen. Menurut dia, londisi ini membebani industri penerbangan di tanah air.
Lebih lanjut, Tony mengaku berencana akan bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, guna membahas masalah ini, termasuk pembatasan tarif penerbangan yang dinilai turut mempengaruhi harga tiket.
“Pembatasan tarif ini justru membuat tarif menjadi lebih mahal,” kata Tony.