Medan : Politik uang (money politic) menjadi perhatian utama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) dalam penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga daerah di Sumut.
Ketua Bawaslu Sumatera Utara Syafrida R Rasahan mengatakan, karena PSU diselenggarakan di bulan Ramadan, money politic dengan kedok kegiatan sosial bisa dijadikan upaya paslon untuk mendulang suara.
“Penyelenggaraannya bertepatan dengan bulan puasa, dan di bulan ini tentu banyak kegiatan sosial seperti sedekah, sumbangan dan lainnya,” kata Syafrida dalam rapat evaluasi PSU Pilkada Serentak Tahun 2020 bersama Gubernur Sumut dan stakeholder terkait lainnya di Medan, Jumat (16/4/2021).
Syafrida menuturkan, Bawaslu juga memiliki perhatian khusus untuk PSU di kawasan PT Torganda, karena perkebunan ini berada di dua kabupaten yaitu Rokan Hulu, Riau dan Labusel, Sumut. PSU juga dilakukan di area PT Torganda Kabupaten Rokan Hulu karena MK menilai adanya mobilisasi pemilih.
“Terkait TPS di PT Torganda, di Kabupaten Rokan Hulu mereka terlebih dahulu melakukan PSU, tanggal 21 April dan kita tanggal 24 April, jadi kita harus mewaspadai ini,” terang Syafrida.
PSU Sumut juga menjadi perhatian khusus Polda Sumut, menurut keterangan Karo Ops Polda Sumut Makmur Ginting, pihaknya telah menurunkan pasukan terbaiknya di tiga daerah tersebut. Selanjutnya, Polda akan mengerahkan Brimob untuk pengawalan hingga PSU selesai.
“Kita sudah kirim anggota terbaik kita untuk mengawal ini, dua Kombes, satu AKBP dan satu Kompol. Selanjutnya kita akan kirim Brimob dan pasukan terbaik karena ini menjadi perhatian kita bersama. Kita tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada proses PSU ini,” kata Ginting.
Ada tiga kabupaten yang akan melakukan PSU di Sumut pada 24 April 2021, yaitu Kabupaten Mandailingnatal, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Di Mandailingnatal ada tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dilakukan PSU, Labuhanbatu ada 9 TPS dan Labuhanbatu Selatan 16 TPS.