Jakarta – Dengan dalih bis merubah nilai yang rendah, kini pria staf Fakultas Hukum dan Syariah UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial SS memuaskan nafsu birahinya berusan dengan pihak kepolisian.
Sepuluh mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban sodomi. Ironisnya, aksi bejat itu dilakukan oleh SS, pegawai Fakultas Hukum dan Syariah, di universitas tersebut. Pelaku melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi korban akan membantu nilai dan proposalnya.
“Itu dengan dalih dibantu dinilainya, dibantu proposalnya dan sebagainya itu modusnya. Kalau misalkan minta dibantu begitu dia bilang ‘sini saya ke kosmu atau kau ke kosku’, itu modusnya,” kata Aqil Al-Waris ,Wakil Ketua Dema UIN Alauddin Makassar, Kamis (16/3).
Nyatanya, para mahasiswa itu pun termakan modus dan janji dari SS sehingga mau untuk berhubungan seksual dengan pelaku.
“Iya ada yang sampai bermalam di kosnya, ada juga yang dia [pelaku] bermalam juga di kosnya korban. Intinya tergantung ji kalau korban tidak bisa ke kosnya, pelaku ke kosnya korban,” sambungnya.
Hal itu lantaran ada modus lain dari SS kepada korban, yakni diminta untuk melakukan video call tak senonoh (VCS).
“Lebih dari sepuluh, banyak. Banyak korbannya, 10 yang melapor maksudnya yang ditahu sama pihak jurusan. Belum lagi yang mungkin kita tidak tahu ada yang di luar dari 10 itu, ada juga itu yang VCS yang video call saya dengar,” tutupnya.