Jakarta – Kembali Selasa (6/2/2024), Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada penutupan perdaganga. Menurut Bloomberg, rupiah turun 22 poin atau 0,14 persen pada posisi Rp15.730 per dolar AS.
Ibrahim Assuaibi, Analis pasar uang mencermati sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah tersebut. Di antaranya indeks manajer pembelian (IMP) non-manufaktur Amerika Serikat dan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed.
“IMP non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) naik menjadi 53,4 pada Januari 2024 dari 50,5 sebulan sebelumnya,” ujarnya. Menurut Ibrahim, angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan industri jasa yang menggerakkan lebih dari dua pertiga perekonomian AS.
Data tersebut memperkuat laporan ketenagakerjaan AS (Non-farm Payroll) yang menunjukkan peningkatan. Sehingga pasar terpaksa menyesuaikan kembali proyeksi penurunan suku bunga, kekuatan dolar AS, dan imbal hasil US Treasury (obligasi AS).