Jakarta – Benediktus Alvaro Darren (7 tahun) divonis mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada pada 19 September 2023.
Albert Francis (38), ayah Alvaro, menuntut transparansi atas apa yang terjadi pada anaknya. Sejauh ini, RS Kartika Husada tidak menjelaskan secara rinci ke Albert soal anaknya.
“Mereka cuma bilang, operasinya ada risikonya. Ya, pasti lah, namanya operasi. Tapi kan risiko operasi amandel itu kan kecil, paling apa sih? Pendarahan, begitu kan?” kata Albert saat dihubungi kumparan, Senin (2/10).
“Nah, cuma kan untuk istilah ‘mati batang otak’ ini, yang dikasih tahu pihak dokter karena suplai oksigen ke otak itu kurang. Nah, kenapa bisa sampai kurang?” ujar Albert.
Albert melanjutkan, “Berarti kan ada (dugaan malapraktik), ya saya juga tidak tahu. Kami sudah menunjuk lawyer. Lawyer itu kan bergerak karena ada dugaan itu juga kan, dugaan malapraktiknya itu.”
Dengan menempuh jalur hukum, maka kemudian ada pihak-pihak ahli yang akan menyelidiki.
“Mereka yang lebih tahu, lebih paham tentang apa sih sebenarnya, prosedur seharusnya seperti apa, dosisnya berapa?” ujar Albert.
“Meski jalur hukum ditempuh, tapi seharusnya, paling tidak dokter-dokter di Jabodetabek ini bergerak menolong anak saya,” kata Albert. “Sepertinya saat ini mereka ketakutan karena sudah masuk jalur hukum.”
Albert berharap pihak-pihak terkait turut bergerak membantu Alvaro.
“Jadi dari dinas-dinas terkait pun masih diam saja begitu, enggak ada pergerakannya. Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia sebenarnya juga sudah dikomunikasikan oleh pihak RS tapi sepertinya sampai saat ini belum ada pergerakan yang pasti dari mereka,” ujar Albert.