KPPU Dalami Dugaan Penimbunan Minyak Goreng

Medan: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tengah melakukan penelusuran dugaan penimbunan minyak goreng (Migor) di Deliserdang, Sumatera Utara. Penelusuran tersebut berdasarkan temuan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumut, Jumat (18/2/2022).

“Dugaan penimbunan minyak goreng merupakan ranah hukum pihak kepolisian. Tapi KPPU menjadikan kasus itu sebagai salah satu bahan untuk mendalami adanya kemungkinan kartel di perdagangan komoditas itu,” kata Kepala KPPU Wilayah I, Ridho Pamungkas, di Medan, Minggu (20/2/2022).

Menurutnya, temuan Satgas Pangan Sumut itu harus diusut tuntas. Temuan minyak goreng yang belum didistribusikan dalam jumlah sangat besar dengan alasan menunggu kebijakan manajemen, lanjut dia, menunjukkan keengganan produsen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam menjamin ketersediaan di pasar.

“Kasus itu mengindikasikan terjadi kegagalan koordinasi, kebijakan dan kegagalan pasar. Kegagalan koordinasi,” ujar Ridho.

Ia juga melihat belum solidnya koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengimplementasikan kebijakan perdagangan minyak goreng baik.

“Kegagalan kebijakan artinya kebijakan yang diambil belum tepat ketika diterapkan atau kurang memperhatikan aspek teknis penerapannya di lapangan.Ada pun kegagalan pasar,” ungkapnya.

Menurutnya, ada perilaku pelaku usaha atau oknum yang dengan sengaja menahan pasokan dengan tujuan atau motif tertentu.

“Semoga secepatnya KPPU bisa memastikan apakah benar kartel atau tidak di dalam perdagangan minyak goreng di dalam negeri,” tukasnya.

Sebelumnya, Satgas Pangan Sumut yang terdiri dari tim Polda Sumut, Biro Perekonomian Setdaprov Sumut dan Dinas Perindustrian dan PerdaganganSumut, Jumat (18/2/2022), menemukan ada 1, 1 juta liter minyak goreng berada di salah satu gudang di kawasan Deliserdang.

Sementara, pantauan di pasar, harga minyak goreng curah mau pun dalam kemasan masih bertahan mahal di kisaran Rp 18r ribu dan Rp 20 ribu per liter.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Barita Sihite mengatakan, harga minyak goreng memang masih bertahan mahal, meski permintaan tren menurun.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *