Ketimbang Cari Bjorka, Lebih Penting Perbaikan Keamanan Data

Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, memperbaiki sistem keamanan data saat ini lebih penting dibanding mencari sosok Bjorka. Menurutnya, mencari sosok hacker yang membocorkan data pribadi beberapa pejabat itu bisa dilakukan di langkah selanjutnya.

“Mencari Bjorka adalah langkah kedua, yang utama adalah tingkatkan sistem pengamanan data agar jangan bocor lagi,” ujar Kharis dalam program Legislative Corner di kanal YouTube PKSTV, Jumat (16/9).

Ia menjelaskan, pemerintah melalui Tim Khusus yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu lebih dulu mengamankan database dan seluruh data yang dikendalikan oleh pengendali data. Kemudian ditelusuri dan dicari masalah utama alasan data tersebut bisa bocor.

“Sekali lagi yang paling penting mengamankan data agar jangan terjadi kebocoran lagi. Meningkatkan lagi sistem pengamanan data agar jangan diretas lagi,” tegas Politisi PKS ini.

Legislator asal Jawa Tengah ini juga menyarankan agar Tim Khusus dan Tim Siber Polri meminta bantuan dari pihak ahli yang aktif di dunia hacker atau peretasan. Ia yakin masih banyak orang baik yang mengerti dunia hacker mau membantu pemerintah.

Para ahli IT atau ahli digital tersebut diyakini Kharis tahu cara-cara kerja hacker untuk membocorkan data pribadi. Dengan begitu, Tim Siber Polri bisa mencegah dan menangkal upaya kebocoran data lainnya.

“Mungkin ini bisa menjadi salah satu solusi penanganan kebocoran data yang dilakukan oleh hacker-hacker,” imbuh Ketua Panja RUU PDP ini.

Di sisi lain, Kharis menilai, pengamanan kasus kejahatan siber memerlukan pendekatan yang berbeda dari kasus kriminal lainnya. Tim Khusus atau Tim Siber Polri perlu berhati-hati dalam menangkap terduga pelaku peretasan data.

Ia meminta aparat kepolisian berhati-hati dan meninjau kembali jika ada dugaan identitas hacker. Jangan sampai terjadi kasus salah tangkap seperti yang terjadi di Madiun atau Cirebon. Sebab identitas hacker memang sulit ditemukan karena dunia digital tidak mengenal ruang dan waktu

“Bahwa ada langkah polisi mencurigai itu, silakan saja. Tapi kalau tidak terbukti atau salah sasaran harus hati-hati. Makanya (jika akan menangkap) harus dipastikan dulu bahwa dia peretas,” tutur Kharis.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews