Ketersediaan Vaksin Jadi Kendala Vaksinasi di Indonesia

Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ketersediaan vaksin jadi penyebab utama masalah laju penyuntikan vaksin Covid-19.

Namun angka penyuntikan vaksin hingga saat ini, menurut dia, sudah sesuai dengan yang direncanakan.

“Laju penyuntikan ini masalahnya bukan di tempat penyuntikan tapi di ketersediaan vaksinnya,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3) seperti dilansir Anadolu.

Budi juga menjelaskan, untuk bulan Januari hingga Februari, hanya tersedia 10 juta dosis vaksin. Sehingga penyuntikan hanya bisa dilakukan 10 sampai 100 ribu per hari.

“Tidak bisa mencapai sebanyak 1 juta per hari untuk menghindari hari kosong penyuntikan,” ujar dia.

Pada bulan Maret hingga April, terdapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 sehingga terjadi peningkatan laju penyuntikan mulai dari 100 ribu sampai 500 ribu per hari.

Sementara bulan Mei hingga Juni, direncanakan terdapat 25 juta dosis per bulan sehingga target penyuntikan vaksin ditingkatkan ke 500 ribu sampai 1 juta.

“Beratnya di Juli sampai Desember. 75 Persen dari vaksin baru datang di Juli sampai Desember jadi kita perlu peningkatan kapasitas vaksinasi,”

Budi mengatakan, hingga saat ini, 5,4 juta orang sudah disuntik vaksin Covid-19.

Sementara itu, vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba di RI akan diberikan secara gratis.

Budi menargetkan hingga akhir tahun Indonesia menerima 54 juta dosis gratis yang akan datang secara bertahap.

Lebih lanjut, Budi juga mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia mulai terjadi penurunan yang cukup drastis.

Menurut dia, hal ini didukung dengan adanya penurunan dari rata-rata kematian dan juga penurunan dari bed occupancy rate.​​​​​​​

“Angka ini konsisten juga dengan angka yang terjadi di dunia. Jadi di seluruh dunia memang juga terjadi penurunan yang cukup tajam,” jelas dia.(EP/Ant)

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *