Kampung Miliarder Tuban Resah Diserbu Sales

Jakarta: Setelah viral dengan puluhan mobil yang datang ke kampung miliarder di Tuban tepatnya pada Desa Sumurgeneng dan Desa Wadung di Kecamatan Jenu berkah pembebasan lahan kilang Grass Root Refinery (GRR) ini, langsung digeruduk ratusan sales dari berbagai daerah.

Toyi tokoh pemuda di Tuban saat didatangi Youtuber Ridwan Hanif Rahmadi mengaku, semenjak viral dengan datangnya puluhan mobil tersebut, seketika desanya banjir marketing dan sales menawarkan berbagai produk.

“Banyak sales mobil, asuransi, dan investasi-investasi tidak jelas, seperti itu mas sampe ketuk-ketuk pintu tengah malam? betul seperti itu,” kata Toyi dikutip dari Youtube Ridwan Hanif, Rabu (3/3/2021).

Atas kejadian itu, dirinya berharap pihak keamanan dan pemerintah daerah dapat menjaga desanya dari serbuan marketing yang dapat merugikan masyarakat setempat.

“Jadi harapan saya setelah ini pihak keamanan dan pemerintahan setempat mungkin bisa mengedukasi perihal bahaya-bahaya yang bisa timbul, pasca viral ini,” kata Toyi.

Ia juga meminta, pemerintah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait manajemen keuangan, agar tidak menghambur-hamburkan uang begitu saja.

“Kedua bisa membuat manajemen finansial supaya tidak konsuntif dan tidak berkembang,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah banner berisi larangan aktivitas sales dan marketing yang mulai terpasang disetiap sudut-sudut desa setempat.

Di pihak lain, Kepala Desa Wadung Sasmito menjelaskan, pemasangan spanduk atau banner larangan dan aktivitas marketing ini merupakan inisiatif pemuda dan warga desa setempat, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang resah karena sering didatangi oleh orang asing dari luar desa.

“Warga kami banyak yang didatangi sales dan marketing ke rumahnya tanpa ada koordinasi dengan Pemdes. Mereka resah sehingga Pemdes bersama karang taruna langsung bergerak,” ujar Sasmito, Rabu (24/02/2021).

Ia membenarkan, banyaknya lalu lalang marketing dan sales dari berbagai daerah itu untuk menawarkan berbagai produk, baik berupa jasa, investasi niaga, hingga sumbangan dengan mengatasnamakan yayasan.

“Bagi tamu luar desa yang ingin masuk ke Wadung, kami harapkan mendapat ijin dari Forkopimka Jenu. Sekaligus menunjukkan surat sehat dari tim kesehatan dan bersedia mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *