Inggris dan AS Khawatir Lonjakan Varian Delta

Jakarta: Inggris dan Amerika Serikat mulai khawatir dengan lonjakan kasus Covid-19 varian Delta.

Mengutip The Guardian, Rabu (23/6/2021), di Inggris 90 persen lebih kasus aktif corona merupakan varian delta sehingga menyebabkan lonjakan penularan yang signifikan.

“Ini naik, mungkin kita bisa sedikit optimis itu tidak akan naik lebih cepat, tapi bagaimanapun itu naik, jadi gelombang ketiga ini pasti sedang berlangsung,” ujar penasihat Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JVCI), Adam Finn.

Hingga 18 Juni kasus varian Delta di Inggris mencapai 75.953. Menurut data Public Health England (PHE) berdasarkan sekuensing seluruh genom (WGS), 99 persen kasus Covid di negara pimpinan Boris Johnson, melibatkan varian Delta.

Inggris harus memvaksinasi penduduknya dengan cepat untuk mencegah lonjakan kasus dan kematian.

“Kita dapat menyimpulkan bahwa perlombaan antara program vaksin, terutama untuk mendapatkan dosis kedua orang tua dilakukan, dan gelombang ketiga varian Delta,” tambah Finn.

Beruntungnya menurut penelitian dari PHE juga dua dosis vaksiN Pfizer-BioNTech diklaim 88 persen efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian Delta.

Sementara di Amerika Serikat sejumlah pakar kesehatan mulai mengkhawatirkan varian yang pertama kali teridentifikasi di India itu.

“(varian delta) ini adalah yang paling menular dari semua varian yang pernah kami lihat,” kata Dekan Sekolah Nasional kedokteran, di Baylor College of Medicine, Texas, Peter Hotez.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Rochelle Walensky mengatakan perlunya mengantisipasi varian Delta yang akan menjadi varian utama dalam beberapa bulan mendatang.

Bahkan, menurut wakil presiden di Helix, perusahaan yang membantu melacak sejumlah varian, William Lee lonjakan varian Delta akan datang dalam hitungan minggu bukan beberapa bulan lagi.

“Ini sangat menular, kecuali tingkat vaksinasi Anda cukup tinggi, Anda masih akan merasakan wabah,” kata Lee.

Varian yang lebih menular seperti Delta juga meningkatkan standar berapa persen populasi yang harus divaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok ini.

Dua pekan sebelum 5 Juni, CDC memperkirakan 10 persen kasus infeksi Covid-19 di AS merupakan varian Delta. Dan sekarang menurut para pakar, termasuk Anthony Fauci, varian itu menyumbang seperlima dari kasus di Negeri Paman Sam.

“Pada beberapa hari yang lalu, 20,6 persen dari (pasien) isolasi adalah varian Delta,” kata Fauci.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *