Indonesia Kehilangan 10 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Akibat Diembargo India

Jakarta – Indonesia kehilangan jatah 10 juta dosis vaksin gratis yang seharusnya disuplai oleh Aliansi Vaksin Global (GAVI/Covax Facility). India mengembargo vaksin yang diproduksi di negara itu karena mengalami lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sesuai rencana, vaksin tersebut akan tiba di Indonesia secara bertahap hingga Mei mendatang. “Kita seharusnya mendapatkan 11,7 juta dosis. Tapi sekarang hanya dapat sekitar 1,3 juta kemudian sisanya berhenti,” katanya di Jakarta, Selasa (6/4).

Persediaan vaksin pada April 2021 ini mengalami kesulitan karena jumlah vaksin semakin sedikit. Karena itu, pemerintah akan memprioritaskan penduduk lanjut usia sebagai penerima vaksin karena keterbatasan ini.

Kementerian Kesehatan mencatat jumlah lansia yang terpapar Covid-19 di Indonesia hanya 10 persen dari total kasus, namun tingkat kematian mencapai 50 persen. “Kemungkinan meninggalnya lansia itu lima sampai enam kali lebih tinggi daripada ketika yang terinfeksi yang muda. Itu kenapa kita fokus ke lansia dulu,” ujar Menteri Budi.

Sejauh ini, sebanyak 8,9 juta orang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan 4,3 juta di antaranya telah menerima dosis kedua. Indonesia telah menerima 53,5 juta dosis vaksin, terdiri dari 1,1 juta dosis produksi AstraZeneca dari Covax Facility, selebihnya merupakan vaksin produksi perusahaan farmasi China, Sinovac.

Indonesia menargetkan sebanyak 181,5 juta penduduknya sebagai penerima vaksin untuk bisa mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). (Aza/AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *