Hilirisasi Produk Agroindustri

Jakarta – pertanian kita memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Namun ternyata belum dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran masyarakat.

Maka hilirisasi agroindustri sangat penting dilakukan. Apa yang dimaksud dengan hilirisasi? Hilirisasi adalah suatu strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki.

Dengan adanya hilirisasi membuat komoditas yang diekspor bukan lagi berupa bahan baku. Tapi bisa berupa barang setengah jadi atau barang jadi.

Oleh sebab itu diperlukan akselerasi hilirisasi produk agroindustri yang merupakan peralihan ekspor. Mulai produk raw material hingga olahan yang berdaya saing. Hal itu untuk memenuhi tingginya tuntutan persyaratan produk olahan berkualitas dan higienis.

Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pertanian, ekspor produk pertanian Indonesia sebagian besar masih dalam bentuk produk mentah. Meski permintaan produk itu mengalami peningkatan yang signifikan selama masa sulit pandemi Covid-19.

Di era globalisasi dan teknologi 4.0 diperlukan akselerasi pengembangan produk agroindustri yang berdaya saing dan eksis dalam pasar global. Itu sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta pelaku usaha produk olahan.

Untuk itu, sangat penting bagaimana kita mengubah pola pikir, dengan beralih dari ekspor produk bahan baku menjadi produk agroindustri berdaya saing tinggi. Caranya tentu dengan mengembangkan dan meningkatkan implementasi hilirisasi.

Sebagai suatu contoh misalnya, bagaimana mengembangkan hilirisasi produk agroindustri pisang agar dapat berdaya saing tinggi yang diperkaya dengan berbagai hasil kajian. Mulai tahap pengolahan di industri rumah tangga, unit usaha kecil dan menengah, serta ekspor.

Demikian juga misalnya mengembangkan produk makanan lokal dalam kemasan yang tahan enam bulan. Kemudian teknologi pengembangan minyak atsiri untuk kosmetik. Ada lagi teknologi produksi bahan bakar nabati dari minyak sawit dan minyak inti sawit.

Nah, untuk mengembangkan produk olahan seperti ini mesti dilengkapi dengan data analisis. meliputi kelayakan teknis, finansial, ekonomi, sosial dan lingkungan, hingga dukungan infrastruktur dan kebijakan.

Para peneliti mengidentifikasikan ada beberapa kendala dalam pengembangan produk agroindustri tersebut. Antara lain keterbatasan modal, kontinuitas ketersediaan bahan baku, bargaining position, pemasaran dan SDM pelaku usaha.

Dengan implementasi inovasi teknologi, investasi, dan SDM pelaku usaha melalui pengembangan produk agroindustri, diprediksi akan mampu menjadi “mesin penggerak” kemajuan perekonomian yang tangguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *