Jakarta – Kejadian yang menimpa kepada Seorang siswi sekolah dasar (SD) 06 petukangan utara, pesanggrahan yan telah meninggal dunia setelah jatuh dari gedung sekolah lantai 4 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban yang duduk di bangku kelas 6 SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan itu sempat dilarikan ke RSUP Fatimah. Namun ia dinyatakan meninggal dunia di hari yang sama sekitar pukul 13.40 WIB.
Terdapat ada dua kronologi berbeda terkait kasus yang menimpa siswi berinisial R tersebut.
Versi satu: Korban terjatuh
Kapolses Pesanggrahan Kompol Tedji Asmoro mengatakan, peristiwa ini bermula ketika korban sedang bermain di pilar penyangga gedung.
“Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung. Korban kemudian terjatuh setelah itu,” kata Tedjo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (26/9/2023).
Kronologi ini ditegaskan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo.
Ia menjelaskan, korban bukan sengaja loncat dari lantai 4, melainkan terjatuh ketika bermain.
“Tidak ada gejala gimana-gimana, ini gurunya juga ngobrol (sama saya) tadi biasa saja,” jelas Purwosusilo
Purwo menuturkan, kepastian ia dapatkan langsung dari pihak guru, sekolah, dan orangtua korban. Sebelum kejadian, ia menyebut korban selesai melakukan kegiatan di lapangan sekolah.
Multinor finans Norvegija – Paskola nuo 600 000 kr – Paskola Norvegijoje
Multinor finans Norvegija – Paskola nuo 600 000 kr – Paskola Norvegijoje
Ad
www.multinorfinans.no/Paskolos/Norvegija
“Tidak ada itu (aksi bullying). Orang anaknya (korban) habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu,” ujarnya.
Baca juga: Siswi SD di Jaksel Loncat dari Lantai 4, DPRD DKI Sebut Gedung Sekolah Tak Sesuai Standar Keamanan Anak
Versi dua: Korban meloncat
Akan tetapi, kronologi dengan versi lain telah diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
Kronologi versi ini berdasarkan rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi.
Rekaman CCTV tersebut menampilkan, korban diduga melompat dari lantai 4 gedung sekolah, bukan terjatuh.
“Dari rekaman CCTV, yang bersangkutan (terlihat) melompat dari ketinggian,” kara Bintoro, dikutip dari Kompas.com (27/9/2023).
Hal ini dikuatkan dengan keberadaan bangku yang menempel tembok di tempat kejadian perkara (TKP). Bangku tersebut diyakini menjadi pijakan korban untuk melompat dari atas.
“Kami tegaskan dugaan awal melompat karena ditemukan adanya barang bukti berupa bangku yang disinyalir dijadikan pijakan melompat (korban) ke bawah,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa mengungkapkan motif korban untuk meloncat.
Keluarga korban ungkap dugaan bullying
Paman korban, Jafar Mursahid mengatakan adanya dugaan bullying sebelum R loncat dari lantai 4 gedung sekolah.
Bullying itu diduga dilakukan oleh beberapa teman korban.
“Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya,” ujarnya.
Menurut informasi yang didapatkannya, korban berusaha mempertahankan harga dirinya.
“Ia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah. Setelah itu, dia dinasihati gurunya. Lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar,” kata Ja’far.
Namun, pihaknya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut soal dugaan bullying ini.