Jakarta: Anggota Komisi I DPR A. Rizki Sadiq mengatakan, perkembangan digital yang terus berkembang pesat menuntut semua orang di berbagai belahan dunia harus mampu memanfaatkan agar tidak tertinggal. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan ruang digital dengan maksimal dan cerdas.
“Jangan pernah putus asa untuk terus berusaha menguasai perkembangan digital. Gunakan digital semaksimal mungkin agar bermanfaat, dan jadilah netizen yang cerdas serta bijak yang penuh kehati-hatian agar tidak terjerat pada hal yang negatif,” ucapnya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Rabu, (15/2/2023).
Sementara, Niko Efriza selaku Social Media Strategist berpesan kepada para peserta yang bergabung dalam webinar untuk menjadi masyarakat yang cerdas dalam menggunakan digital. “Jadilah pribadi yang bijak dan cerdas di ruang digital terutama di media sosial, dimana kita menampilkan diri kita sebagai apa, jangan mau berkonflik, hindari persoalan-persoalan hukum,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa ruang digital merupakan perwakilan dari dunia nyata, dimana apa yang disampaikan pada ruang digital adalah cerminan diri. “Cerminan kita di dunia maya adalah sekitar 80 persen mencerminkan karakter kita yang sesungguhnya,” katanya.
Stella Bella Elisabeth selaku Puteri Indonesia Kalimantan Tengah 2022 mengatakan, setiap orang bebas mengekspresikan dirinya di ruang digital. Namun, penggunaan ruang digital yang tidak sesuai atau melanggar peraturan perundang-undangan akan berdampak negatif pada diri sendiri maupun orang lain.
“Seringkali kita menemui netizen-netizen yang melanggar seperti melakukan pencemaran nama baik, penyebaran berita hoax, ujaran kebencian, dan mengujarkan ancaman. Pelanggaran yang dilakukan tersebut merupakan contoh netizen yang tidak cerdas menggunakan digital,” katanya.
“Pemanfaatan digital seharusnya di arahkan pada hal-hal yang baik yang mendatangkan keuntungan. Serta manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” ucapnya.