Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta masyarakat untuk melakukan terapi non obat jika sang anak sakit. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama.
“Jika anak sakit jangan sedikit-sedikit dikasih obat, lakukan saja pengobatan terapi non obat. Ini sebagai penanganan awal untuk mencegah gangguan ginjal akut,” kata Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin (6/2/2023).
Menurut Ngabila Salama, jika anak terkena penyakit demam, batuk dan pilek lakukan terapi non obat seperti makan dan istirahat yang cukup. Penyakit tersebut disebabkan infeksi virus dan dapat sembuh tanpa minum obat.
“Kalaupun minum obat harus dipastikan sesuai resep dan ajuran dari dokter. Baik obat puyer maupun obat sirup,” ujarnya.
Ngabila mengungkapkan agar masyarakat bisa memantau gejala anak sesudah diberi obat. Jika sang anak tidak membaik maka patut diwaspadai ada efek samping dari obat itu.
“Kalau sang anak kencingnya berkurang padahal cukup minum. Maka sesegera mungkin melakukan kontrol kepada tenaga medis atau dokter,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan melaporkan temuan kasus baru gangguan ginjal akut terhadap anak di DKI Jakarta. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Menurut Syahril, dua anak terinfeksi gagal ginjal akut. “Satu kasus terkonfirmasi meninggal dunia dan satu kasus lagi suspek,” katanya.
Syahril menyebutkan sebanyak 324 kasus gangguan gagal ginjal akut di Indonesia. Namun sejak November 2022 kasus tersebut menurun.
“Paling banyak dilaporkan di DKI yakni 47 orang meninggal dunia dan 32 orang sembuh. Total kasus di DKI per 15 November 2022 mencapai 83 kasus,” ucapnya, mengakhiri.