Jakarta: Kasus talasemia terus meningkat setiap tahunnya yang membuat edukasi masyarakat awam tentang penyakit ini menjadi penting. Hal tersebut mendorong Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggelar kegiatan jalan sehat (funwalk) untuk memperingati Hari Talasemia Sedunia.
“Pada prinsipnya, talasemia ini semakin hari semakin banyak angka penderitanya. Di Indonesia ada 11 ribu kasus saat ini,” kata Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSCM dr Arif Rahman Sadad saat ditemui RRI, Minggu (14/5/2023).
Arif mengatakan, talasemia merupakan penyakit kelainan pada sel darah yang menurun dari genetik orangtua. Sampai saat ini, belum ada obat untuk mengobati penyakit ini, sehingga pencegahannya harus melalui skrining.
“Yang bisa kita lakukan adalah pencegahan agar angka talasemia tidak semakin meningkat. Salah satunya dengan skrining sebelum nikah,” ujarnya.
Penyakit ini berasal dari gen pembawa sifat (talasemia minor) yang diturunkan orang tua. Karenanya, ia menyarankan seseorang dengan gen pembawa sifat tidak menikah dengan gen yang sama.
“Sebab, kemungkinan besar anak-anak mereka akan terkena terkena talasemia mayor,” katanya.
General Manager Medical of Kalbe Nutritionals Muliaman Mansyur ikut hadir mendukung acara tersebut. Ia mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penyakit talasemia dan mencegah lahirnya talasemia mayor baru.
“Kami selalu mendukung kesehatan dan kesembuhan pasien-pasien (talasemia) baik dalam menjaga kesehatan tubuh maupun membantu proses penyembuhan penyakit,” ucap Muliaman.
Kegiatan diikuti puluhan peserta yang berlangsung di Halte Busway Dukuh Atas hingga Bundaran HI, Jakarta. RSCM dan komunitas talasemia juga membagikan selebaran edukasi penyakit talasemia dan pembagian cendera mata bagi peserta fun walk.