Anak di Brasil Meninggal Karena Covid-19

Jakarta: Kementerian Kesehatan Brasil mencatat 1.122 anak di bawah usia 10 tahun meninggal karena Covid-19.

Anak-anak itu meninggal karena berbagai penyakit pernapasan akut, seperti kasus flu berat.

Namun, para peneliti dari organisasi kesehatan global Vital Strategies menduga jumlah sebenarnya lebih dari itu karena banyak kasus yang tidak dilaporkan.

Organisasi itu menduga angka kematian sebenarnya mendekati angka 3.000.

Hal itu diketahui setelah membandingkan jumlah kematian anak akibat penyakit tersebut pada 2018 dan 2019 dengan jumlah kematian sejak awal pandemi.

“Apa yang kita lihat di Brasil jumlah anak-anak yang meninggal karena Covid yang ditetapkan sebagai penyebab kematian lebih tinggi daripada di negara lain di dunia, 10 kali lebih tinggi,” kata epidemiologi Vital Strategies Ana Luiza Bierrenbach kepada CNN.

Di Amerika Serikat, negara dengan kasus dan kematian akibat virus corona tertinggi di dunia, jauh lebih sedikit anak-anak yang meninggal karena Covid-19. Menurut data CDC, 382 anak di bawah usia 18 tahun di AS meninggal karena Covid-19.

Bierrenbach menambahkan bahwa varian virus corona P.1 atau yang disebut Gamma, yang pertama kali diidentifikasi di Brasil, belum tentu menjadi penyebabnya.

“Anak-anak banyak meninggal di Brasil sejak varian aslinya terdeteksi, jadi bukan varian baru P.1 yang membuat anak-anak lebih banyak meninggal di sini daripada di negara lain,” katanya.

Covid-19 selama ini memang memiliki dampak lebih parah pada orang tua. Bahkan jika semua 2.975 kematian anak di Brasil disebabkan oleh Covid-19 terkonfirmasi, jumlahnya masih yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa.

Hingga kini jumlah kematian corona di Brasil mencapai lebih dari 514.000 jiwa. Akan tetapi, para peneliti khawatir hal itu membuat para dokter lengah terhadap pasien muda.

“Sejujurnya, Covid-19 pada anak-anak diabaikan di awal pandemi,” kata dokter anak Brasil Andre Laranjeira.

“Banyak dokter anak memiliki resistensi tertentu jika harus meminta tes Covid-19 untuk anak-anak, ketika mereka menunjukkan gejala saluran pernapasan yang khas, pilek, batuk, demam, hampir semua anak memiliki gejala tersebut sepanjang tahun ini, di musim gugur, dan beberapa dokter tidak mengujinya,” kata dia.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *