Ada Empat Kasus Yang Terdeteksi Varian B117 di Indonesia

Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya angkat bicara perihal ditemukannya kasus mutasi virus baru Covid-19 B117.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemekes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, berdasarkan pemantauan (surveilance) yang dilakukan oleh tim Kemenkes, Nadia menyebut ada 4 kasus varian Covid-19 B117 yang terdeteksi di Indonesia.

“Kami sampaikan, saat ini jumlah kasus yang sudah ditemukan terkait dengan varian (Covid-19 baru) B117 saat ini bertambah sebanyak 4 kasus,” kata Nadia dalam keterangan persnya secara virtual, sore hari, Senin (8/3/2021).

Dari hasil pemeriksaan melalui pemantauan kasus atau tracing, lanjut Nadia, keempat kasus tersebut mengalami gejala ringan dan sedang.

“Dan hanya melakukan isolasi secara terpusat di tempat-tempat isolasi, dan memang ada yang sempat dirawat di rumah sakit. Itupun dengan gejala sedang,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan keempat kasus itu, kata Nadia, telah melalui uji penelitian menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes (Balitbangkes). Serta ditambah bantuan dari 16 laboratorium yang juga melakukan pemeriksaan dengan metode WGS.

Sebelumnya diberitakan, varian baru virus Covid-19, B117 asal Inggris pertama kali diumumkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada 2 Maret lalu.

Varian B117 ditemukan di Indonesia melalui kegiatan pengurutan genom virus menyeluruh (whole genom sequencing) pada sampel virus corona penyebab Covid-19 yang bertransmisi di Indonesia.

Dari 462 WGS yang diperiksa, teridentifikasi dua kasus di antaranya mengandung varian baru asal Inggris itu.

Sampel itu ternyata milik dua warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Keduanya berinisial M, warga Kecamatan Lemahabang, dan A, warga Kecamatan Pedes.

Keduanya merupakan perempuan pekerja migran yang baru datang dari Arab Saudi. M tiba di Indonesia pada 28 Januari. Tiga hari berselang, A tiba di Tanah Air.

Dua orang tersebut sempat menjalani karantina di Wisma Pademangan, Jakarta Utara, selama lima hari, saat pertama tiba. Mereka juga menjalani tes polymerase chain reaction (PCR), lalu dinyatakan terjangkit virus corona dengan status orang tanpa gejala.

Karena terjangkit virus, masa karantina mereka diperpanjang hingga dinyatakan negatif corona sesuai dengan hasil tes usap. Kini, hasil tes swab mereka telah dinyatakan negatif dan sudah diizinkan pulang ke Karawang.

Dikatakan Nadia, penularan Covid-19 varian baru ini diketahui lebih cepat menular. Tetapi, hingga kini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mendapatkan laporan bahwa virus varian baru ini lebih tinggi tingkat keganasannya.

“Dari penelitian di negara lain, varian B117 ini disebutkan lebih cepat menular. Namun dia tidak lebih mematikan,” tegas Nadia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *