Kudeta AHY, Gatot Akui Tak Tega Hati

Jakarta: Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo secara terang mengaku pernah diajak mendorong pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang Sumatera Utara untuk menyikat atau menurunkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Dikutip dari video di Instagram TV akun pribadinya @nurmantyo_gatot, Minggu (7/3/2021), Gatot tegas menolak karena tidak tega, sebab pernah dibesarkan oleh Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya dibesarkan oleh dua presiden, satu oleh Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu oleh Pak Jokowi,” kata Gatot.

Menurutnya, dalam ajakan itu, Gatot ditawari untuk menduduki jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat oleh pihak-pihak tertentu.
“Yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Setelah AHY turun baru pemilihan, bapak pasti akan begini, begini,” ucap Gatot menirukan ajaknya orang tersebut yang tidak disebutkan namanya.

Diketahui, forum KLB di Deliserdang menyatakan AHY otomatis demisioner usai Kepala Staf Presiden Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum.

Di sisi lain, AHY menilai KLB tidak sah dan inkonstitusional karena terdapat tiga persyaratan yang tidak dipenuhi. Pertama adalah persetujuan dua per tiga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan setengah Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
DPD Demokrat sendiri diketahui berjumlah 34 sedangkan DPC berjumlah 512. Selain itu, kongres juga harus disetujui Ketua Majelis Tinggi Partai.
“Harusnya 2/3, faktanya seluruh ketua DPD Demokrat tidak mengikuti KLB tersebut. Mereka ada di daerah masing-masing,” kata AHY dalam jumpa Pers, Jumat (5/3/2021).
Sejauh ini, Pemerintah menyampaikan, konflik Demokrat merupakan masalah internal, dan belum menjadi masalah hukum karena pihak penyelenggara KLB belum meminta pengesahan baru.

Selanjutnya Silakan Baca Berita Kami Di GoogleNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *